Kamis, 26 Januari 2012

PKM BIJI NANGKA


A. JUDUL

            Judul program ini adalah “Keripik TBB : Keripik Taste Better ”

B.LATAR BELAKANG

            Keripik merupakan makanan yang dikeringkan dengan menggunakan cara konvensional maupun dengan cara modern. Pada zaman dahulu keripik di goreng di sebuah penggorengan. Namun sekarang banyak yang menggunakan mesin-mesin modern seperti vacum frying meskipun penggorengan masih digunakan pada industri kecil. Pembuatan keripik dilakukan untuk membuat makanan lebih tahan lama sehingga dapat dibawa ke tempat yang jauh.
Buah-buahan adalah makanan yang sering dijadikan menjadi keripik. Karena berlimpahnya buah-buahan saat panen atau hasil produksi yang tidak sesuai dengan pasar sehingga tidak laku di pasaran. Buah-buahan memang sangat digemari oleh masyarakat sehingga pembuatan keripik menjadi salah satu cara untuk menikmati buah-buahan. Bagian buah yang sering digunakan adalah daging buahnya salah satunya adalah buah nangka. Karena daging buah nangka banyak mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh.
Minat masyarakat Madura terhadap buah nangka masih tergolong rendah. Padahal  nangka di Madura khususnya daerah Bangkalan jumlah tanamannya berkisar 49.957 pohon dan produksinya berkisar 74.559,10 qu. Angka ini menunjukkan potensi buah nangka di daerah Bangkalan cukup menjanjikan. Nangka tidak hanya dagingnya yang bermanfaat tetapi bijinya juga dapat diolah menjadi makanan yang bernilai ekonomis tinggi. Contohnya mengolah biji nangka menjadi keripik yang enak dan bergizi. Keripik dari biji buah memang jarang ditemui karena biji buah masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Dan biasanya biji buah digunakan dalam pembudidayaan tanaman bukan dijadikan bahan dasar makanan. Tetapi meskipun begitu biji buah juga mempunyai zat yang bermanfaat bagi tubuh.

 Biji nangka merupakan sumber karbohidrat (36,7 g/100 g), protein (4,2 d/100 g), dan energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan sumber mineral yang baik. Kandungan mineral per 100 gram Biji nangka adalah fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan besi (1,0 mg). Selain dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji nangka dapat diolah menjadi keripik yang enak dan bergizi. (Made Astawan.2007). Keripik biji nangka memang tidak berbeda dari keripik-keripik dari bahan makanan yang lainnya. Namun yang membedakan adalah bahan dasarnya yang berasal dari biji. Biji nangka terdiri dari 3 lapisan yaitu yang pertama lapisan kulit luar yang berwarna kuning, lapisan kedua berwarna putih kecoklatan dan lapisan ketiga adalah daging biji yang banyak mengandung karbohidrat. Bagian daging biji ini yang digunakan sebagai bahan uatama pembuatan keripik.
 Proses pembuatan keripik biji nangka hampir sama seperti pembuatan keripik pada umumnya. Biji nangka memang lebih mudah ditemukan meskipun tidak musim buah nangka. Dengan murahnya harga bahan dasar pendukung pembuatan keripik maka penjualannya juga akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Hal ini dikarenakan belum banyak yang membuat keripik biji nangka sehingga persaingan masih belum tinggi. Tetapi pada umumnya masyarakat mengutamakan kualitas barang dan rasa, sehingga rasa kami mengikuti selera konsumen dan tidak kalah dengan keripik-keripik yang lainnya.
Berubahnya pola konsumsi masyarakat kepada bahan alami dan ditambah dengan tingginya permintaan masyarakat akan makanan yang sehat dengan bahan-bahan alami yang tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan, maka bisnis makanan sangat tepat jika dijadikan suatu peluang usaha. Pengembangan keripik biji nangka ini guna meningkatkan nilai jual beli biji nangka yang awalnya tidak memiliki nilai jual sehingga biji nangka mempunyai nilai ekonomis dan tidak terbuang sia-sia menjadi sampah atau limbah.


C. PERUMUSAN MASALAH

1.      Potensi mengubah biji nangka dari barang yang terbuang sia-sia dan tidak benilai ekonomis menjadi barang yang bernilai ekonomis dengan cara mengembangkan buah biji nangka menjadi bahan dasar pembuatan keripik..
2.      Tingginya permintaan konsumen terhadap produk makanan sehat dan bergizi dari bahan-bahan alami yang harganya terjangkau menuntut mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan mereka.
3.      Peluang yang besar dari keripik biji nangka sebagai makanan sehat dan bergizi mampu membuka peluang kerja dan mengangkat perekonomian masyarakat .

D. TUJUAN

1.      Mendapatkan keuntungan dan meningkatkan nilai jual beli biji nangka dari yang awalnya tidak bernilai ekonomis menjadi barang yang bernilai ekonomis tinggi.
2.      Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa untuk menciptakan makanan sehat dan bergizi serta meningkatkan konsumsi keripik biji nangka di kalangan masyarakat.
3.      Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan mengangkat perekonomian masyarakat.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

            Produk komersial yang dihasilkan adalah keripik biji nangka sebagai makanan sehat dengan merek dagang “Keripik Beton”. Produk komersial ini dikemas dalam kemasan polos dan di harapkan masyarakat menyukai produk keripik dari biji nangka dengan harga terjangkau.



F. KEGUNAAN

A.    Bagi perguruan tinggi

Munculnya produk keripik biji nangka sebagai makanan sehat dan bergizi akan memicu jiwa kreatif dan inovatif mahasiswa dalam menciptakan sebuah produk makanan sehat dan bergizi serta bermanfaat bagi tubuh.Kondisi ini dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing melalui suatu kreatifitas dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi. untuk bersaing melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.

B.     Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan program ini akan merangsang mahasiswa dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, inovatif, dan kreatif.Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam berkarya dan menerapkan teknologi sederhana tetapi berdaya guna.Program ini dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan konsumen dalam bidang makanan sehat dan bergizi.

C.    Bagi Masyarakat
Adanya produk ini akan membantu konsumen dalam pemenuhan kebutuhan makanan sehat dan bergizi yang sesuai dengan tren dan tuntutan masyarakat yang ingin kembali pada bahan-bahan alami, mudah dan murah tetapi bermanfaat bagi tubuh.

G. GAMBARAN USAHA

1.      Gambaran Umum Kondisi Masyarakat
            Masyarakat  Indonesia termasuk di kepulauan Jawa khususnya, hanya mengkonsumsi buah saja. Padahal masyarakat diasumsikan sebagai masyarakat yang konsumtif terhadap makanan, baik makanan primer (utama) maupun makanan sampingan (ringan). Seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan maka energi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Maka dari itu, asupan makanan pokok (utama) saja tidak cukup, dibutuhkan juga asupan makanan ringan (sampingan) untuk menambah energi atau kalori yang dibutuhkan. Konsumsi makanan berupa snack setiap hari merupakan pola makan yang ideal dan menyehatkan karena dapat mempertahankan kestabilan kadar gula dalam tubuh (Apriadji,2001).
            Berdasarkan kenyataan di pasar makanan ringan seperti keripik yang terdapat dari buah sudah banyak diproduksi. Untuk mengatasi kejenuhan konsumen terhadap makanan ringan berupa keripik buah-buahan muncul pula makanan yang memanfaatkan bahan dasar seperti keripik beton atau biji nangka yang alami dan sehat.

2.      Gambaran Usaha

1.      Produk
Produk keripik beton ini terbuat dari bahan dasar biji nangka yang merupakan penemuan baru, yakni membuat produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Produk ini enak, gurih, dan tentunya kaya akan gizi, terutama karbohidrat dan protein yang dimilikinya. Setiap 100g biji nangka terdapat zat besi 200 mg, vitamin B1 0,20 mg, kalori 165 kal, protein 4,2 g, lemak 0,1 mg, karbohidrat 36,7 mg, kalsium 33,0 mg, fosfor 1,0 mg, vitamin C10 mg, dan air 56,7 g. Tekstur produk ini tidak jauh beda dengan tekstur keripik pada umumnya, hanya bahan dasarnya saja yang berbeda dan tentunya rasanya pun jauh lebih enak dan unik.
2.      Harga
Produk keripik beton dengan bahan baku biji nangka ini ditawarkan kepada masyarakat disekitar kampus UTM dan masyarakat kota Bangkalan secara keseluruhan dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp.3000,00/kemasan. Dari penjualan ini profit yang kami dapatkan sebesar Rp.500,00.
3.      Tempat
Lokasi produksi pembuatan keripik beton ini akan di laksanakan di Jl. Cendana Gg. 1 Bangkalan, di daerah sekitar kampus.
4.      Pemasaran
Produk ini akan dipasarkan di sekitar kampus seperti di kantin kampus, kopma, toko sekitar kampus dan diharapkan mampu menembus hingga daerah kota.
5.      Promosi
Promosi yang dilakukan untuk mengenalkan produk keripik beton dengan cara menyebarkan brosur di lingkungan kampus dan kami juga akan mempromosikan produk kami melalui sistem online.
6.      Strategi Pengembangan Usaha
Ø  Strategi Pengembangan usaha keripik beton ini dapat ditempuh dengan cara:
1.      Pemasaran diharapkan kedepannya bisa menembus pasar hingga daerah kota, atau bahkan bisa menembus hingga di luar kota Bangkalan.
2.      Kami akan meningkatkan produksi ini dari segi rasa di mana dari segi rasa akan lebih bervariai.
7.      Analisa Usaha
Usaha pengolahan keripik beton serta pengemasanya akan dilakukan guna meningkatkan nilai jual beli biji nangka yang awalnya tidak memiliki nilai jual hingga biji nangka mempunyai nilai ekonomis. Usaha ini lebih ditekankan pada penggunaan bahan dasar  yang berupa biji nangka.










Biaya Investasi Produksi
Jenis pengeluaran
Kebutuhan /bulan
Harga/satuan (Rp)
Harga total
Biji Nangka
5  kg
4000,-
20.000,-
Tepung Terigu
1 kg
8000,-
8.000,-
Garam
1 bungkus
1.000,-
1.000,-
Gula
1 kg
9.000,-
9.000,-
Kemasa polos OPP/PP Multilayer
100 lembar
1.200,-
120.000,-
Minyak goreng
3 kg
8.000,-
24.000,-
Gas
1 tabung
12.000,-
12.000,-
Bawang Putih
1 kg
5.000,-
5.000,-

Jumlah


Rp.199.000,00






Biaya Promosi dan Pemasaran
Transportasi 5 orang
Rp. 20.000,00
Rp.100.000,00
Komunikasi 5 orang
Rp.25.000,00
Rp.125.000,00
Jumlah

Rp.225.000,00














H. METODOLOGI PELAKSANAAN
1.      Lokasi Produksi
Pada tahap awal produksi akan dilaksanakan di salah satu kosan anggota kelompok kami yaitu di Jl. Cendana Gg. 1 Bangkalan.
2.      Perencanaan Produksi
a.      Bahan Produksi
Ø  Biji nangka
Ø  Bawang putih
Ø  Garam
Ø  Gula
Ø  Tepung terigu
Ø  Air
Ø  Minyak goreng
b.      Alat dan Mesin Produksi
Alat dan mesin yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ø  Kompor gas
     Kompor gas digunakan untuk menggoreng keripik biji nangka.
Ø  Wajan
     Wajan digunakan untuk menggoreng adonan keripik biji` nangka..
Ø  Gelas takaran
     Gelas takaran digunakan untuk menentukan ukuran bahan yang akan digunakan.
Ø  Nampan
     Nampan digunakan untuk menjemur biji nangka yang telah di iris dan di bentuk.
Ø  Baskom
     Baskom digunakan untuk mencampur semua bahan yaitu tepung , biji nangka, bawang putih, air, dan garam.
Ø  Sendok
     Alat ini digunakan untuk mengambil garam dan gula.

Ø  Centong
     Centong digunakan untuk membantu untuk mengaduk adonan keripik biji nangka.
Ø  Ulekan
     Ulekan disini digunakan untuk menghaluskan bawah putih.
Ø  Pisau
     Pisau digunakan sebagai pemotong biji nangka dan bawang putih.
Ø  Spatula
     Spatula digunakan untuk mengaduk biji nangka dalam proses penggorengan.

c.       Proses Produksi
a.      Perebusan
Biji nangka yang telah di cuci bersih di rebus sampai matang, dan setelah matang kulit biji yang melapisi biji nangka dikupas.
b.      Pengirisan
Biji nangka yang akan dijadikan keripik di iris dan dibentuk sesuai dengan proses produksi.
c.       Penjemuran
Biji nangka yang telah di iris dan di bentuk di jemur di atas talam sehingga hasilnya bagus.
d.      Pengadukan
     Biji nangka yang telah di iris dan di bentuk di campur dengan bahan-bahan yang telah di haluskan.
e.       Penggorengan
      Adonan yang telah tercampur, di masukkan kedalam wajan yang    telah berisi minyak panas.       
f.       Pendinginan
Keripik biji nangka yang sudah di goreng di dinginkan di atas nampan.


g.      Pengemasan          
Keripik biji nangka yang telah di dinginkan di bungkus dalam kemasan polos yang telah di beri label Keripik Biji Nangka TBB. Keripik Biji nangka di kemas dalam kemasan polos OPP/PP multilayer agar tidak terkontaminasi dari luar sehingga kualitas dan ketahanan keripik terjaga.

3.      Kapasitas Produksi
Proses Produksi dan pengemasan keripik biji nangka akan dilaksanakan setiap dua hari sekali. Dan di targetkan akan menghasilkan Rp. 2500,-/ buah keripik biji nangka dalam kemasan. Produk akan ditawarkan kepada konsumen dengan harga Rp. 3000,- per kemasan. Kami akan memproduksi keripik biji nangka sebanyak 100 kemasan setiap 2 hari sekali.

4.      Perencanaan Pemasaran

1.      Segmentasi pasar/mapping market
Kelompok kami membedakan pangsa pasar menjadi 3 segmen
a.       Segmen Pertama merupakan orang tua dan golongan menengah ke atas yang konsumtif dalam hal pemenuhan gizi.
b.      Segmen Kedua, yaitu para dosen di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura.
c.       Segmen Ketiga, termasuk di dalamnya adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah dan kelompok mahasiswa.
2.      Place
Untuk mendukung strategi pemasaran yang ditetapkan, Keripik BTT akan didistribusikan ke beberapa tempat strategis yang mewakili semua segmen yang ada, antara lain:
Ø  Untuk menjangkau segmen pertama, Keripik BTT akan dipasarkan di pusat-pusat perbelanjaan di beberapa perumahan yang bersifat strategis. Kami juga berusaha memasukkan produk ini ke beberapa swalayan di daerah Madura.
Ø  Untuk menjangkau segmen kedua, Keripik BTT akan hadir di koperasi mahasiswa, dan koperasi dosen dan karyawan Universitas Trunojoyo Madura.
Ø  Untuk menjangkau segmen pasar ketiga, kami berusaha untuk lebih memaksimalkan distribusi ke pengecer-pengecer kue, warung-warung di pusat pemukiman warga.
3.      Promotion
     Salah satu elemen penting untuk mendukung usaha pencitraan produk adalah strategi promosi. Promosi akan dilakukan secara intensif dan efektif sebagai upaya membangun citra Keripik BTT sebagai makanan sehat yang mengandung bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Usaha promosi yang kami rencanakan antara lain:
a.       Pemberian informasi secara langsung (direct promotion)
          Pemberian informasi secara langsung dilakukan oleh para personil tim ketika melakukan dirrect selling. Juga dengan ikut serta dalam event-event bazar yang akan diselenggarakan oleh Organisasi Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura.
b.      Pemberian informasi secara tidak langsung (undirect promotion)
          Promosi tidak langsung dilakukan dalam bentuk penyebaran poster dan leaflet merupakan pendukung dari pemasaran yang menurut kami efektif dan efisien. Penggunaannya tidak mengeluarkan biaya besar dan efeknya sangat besar. Pamflet dan poster disebar ke beberapa lokasi strategis di daerah pemasaran sehingga memberikan kemudahan bagi calon konsumen untuk membeli dan melakukan pemesanan produk.
          Promosi secara langsung dianggap cukup efektif karena adanya interaksi langsung antara konsumen dan produsen. Usaha promosi tidak langsung juga ditambah dengan terjadinya promosi mulut ke mulut (Word to Mouth) yang akan dilakukan oleh konsumen yang merasa puas akan produk kami.
5.      Organisasi Usaha
Sebagai tahap awal pembuatan makanan sehat “Keripik BTT” ini dilakukan oleh lima orang yang merupakan ketua dan  anggota kelompok. Terdiri dari General Manager, Finance manager, Production Manager, Research and Development Manager, dan Marketing Manager. Sebagai general manager adalah Nindy Catriliana, finance manager yaitu Ulva Septiana, production manager adalah Aji Santoso, Research and Development(R &D ) manager adalah Chandra Maulidi dan Mashuni  dan marketing manager adalah Rahwini.
Kelompok kami menggunakan istilah Manager karena kami yakin bahwa istilah ini secara psikologis akan meningkatkan motivasi untuk bekerja secara profesional dan bertanggung jawab. Masing-masing personil tim akan memegang jabatan yang disesuaikan dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan. General Manager bertugas untuk tetap menjaga koordinasi dari bidang penjualan, produksi, keuangan, dan R & D agar tetap berjalan selaras. Rapat koordinasi dilakukan setiap waktu di tengah minggu dengan agenda antara lain persiapan produksi, evaluasi pemasaran, laporan keuangan hingga pembahasan ide-ide baru untuk meningkatkan nilai jual produk.





















PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
KERIPIK BETON : CAMILAN BIJI NANGKA
YANG ENAK DAN BERGIZI

PROGRAM KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
1.      KETUA         : NINDY CATRILIANA

2.      ANGGOTA   : ULVA SEPTIANA
: AJI SANTOSO
: RAHWINI
                        : BAGUS CHANDRA MAULUDI
: AHMAD MASHUNI




UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2011




A. JUDUL

            Judul program ini adalah “Keripik TBB : Keripik Taste Better ”

B.LATAR BELAKANG

            Keripik merupakan makanan yang dikeringkan dengan menggunakan cara konvensional maupun dengan cara modern. Pada zaman dahulu keripik di goreng di sebuah penggorengan. Namun sekarang banyak yang menggunakan mesin-mesin modern seperti vacum frying meskipun penggorengan masih digunakan pada industri kecil. Pembuatan keripik dilakukan untuk membuat makanan lebih tahan lama sehingga dapat dibawa ke tempat yang jauh.
Buah-buahan adalah makanan yang sering dijadikan menjadi keripik. Karena berlimpahnya buah-buahan saat panen atau hasil produksi yang tidak sesuai dengan pasar sehingga tidak laku di pasaran. Buah-buahan memang sangat digemari oleh masyarakat sehingga pembuatan keripik menjadi salah satu cara untuk menikmati buah-buahan. Bagian buah yang sering digunakan adalah daging buahnya salah satunya adalah buah nangka. Karena daging buah nangka banyak mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh.
Minat masyarakat Madura terhadap buah nangka masih tergolong rendah. Padahal  nangka di Madura khususnya daerah Bangkalan jumlah tanamannya berkisar 49.957 pohon dan produksinya berkisar 74.559,10 qu. Angka ini menunjukkan potensi buah nangka di daerah Bangkalan cukup menjanjikan. Nangka tidak hanya dagingnya yang bermanfaat tetapi bijinya juga dapat diolah menjadi makanan yang bernilai ekonomis tinggi. Contohnya mengolah biji nangka menjadi keripik yang enak dan bergizi. Keripik dari biji buah memang jarang ditemui karena biji buah masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Dan biasanya biji buah digunakan dalam pembudidayaan tanaman bukan dijadikan bahan dasar makanan. Tetapi meskipun begitu biji buah juga mempunyai zat yang bermanfaat bagi tubuh.

 Biji nangka merupakan sumber karbohidrat (36,7 g/100 g), protein (4,2 d/100 g), dan energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan sumber mineral yang baik. Kandungan mineral per 100 gram Biji nangka adalah fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan besi (1,0 mg). Selain dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji nangka dapat diolah menjadi keripik yang enak dan bergizi. (Made Astawan.2007). Keripik biji nangka memang tidak berbeda dari keripik-keripik dari bahan makanan yang lainnya. Namun yang membedakan adalah bahan dasarnya yang berasal dari biji. Biji nangka terdiri dari 3 lapisan yaitu yang pertama lapisan kulit luar yang berwarna kuning, lapisan kedua berwarna putih kecoklatan dan lapisan ketiga adalah daging biji yang banyak mengandung karbohidrat. Bagian daging biji ini yang digunakan sebagai bahan uatama pembuatan keripik.
 Proses pembuatan keripik biji nangka hampir sama seperti pembuatan keripik pada umumnya. Biji nangka memang lebih mudah ditemukan meskipun tidak musim buah nangka. Dengan murahnya harga bahan dasar pendukung pembuatan keripik maka penjualannya juga akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Hal ini dikarenakan belum banyak yang membuat keripik biji nangka sehingga persaingan masih belum tinggi. Tetapi pada umumnya masyarakat mengutamakan kualitas barang dan rasa, sehingga rasa kami mengikuti selera konsumen dan tidak kalah dengan keripik-keripik yang lainnya.
Berubahnya pola konsumsi masyarakat kepada bahan alami dan ditambah dengan tingginya permintaan masyarakat akan makanan yang sehat dengan bahan-bahan alami yang tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan, maka bisnis makanan sangat tepat jika dijadikan suatu peluang usaha. Pengembangan keripik biji nangka ini guna meningkatkan nilai jual beli biji nangka yang awalnya tidak memiliki nilai jual sehingga biji nangka mempunyai nilai ekonomis dan tidak terbuang sia-sia menjadi sampah atau limbah.


C. PERUMUSAN MASALAH

1.      Potensi mengubah biji nangka dari barang yang terbuang sia-sia dan tidak benilai ekonomis menjadi barang yang bernilai ekonomis dengan cara mengembangkan buah biji nangka menjadi bahan dasar pembuatan keripik..
2.      Tingginya permintaan konsumen terhadap produk makanan sehat dan bergizi dari bahan-bahan alami yang harganya terjangkau menuntut mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan mereka.
3.      Peluang yang besar dari keripik biji nangka sebagai makanan sehat dan bergizi mampu membuka peluang kerja dan mengangkat perekonomian masyarakat .

D. TUJUAN

1.      Mendapatkan keuntungan dan meningkatkan nilai jual beli biji nangka dari yang awalnya tidak bernilai ekonomis menjadi barang yang bernilai ekonomis tinggi.
2.      Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa untuk menciptakan makanan sehat dan bergizi serta meningkatkan konsumsi keripik biji nangka di kalangan masyarakat.
3.      Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan mengangkat perekonomian masyarakat.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

            Produk komersial yang dihasilkan adalah keripik biji nangka sebagai makanan sehat dengan merek dagang “Keripik Beton”. Produk komersial ini dikemas dalam kemasan polos dan di harapkan masyarakat menyukai produk keripik dari biji nangka dengan harga terjangkau.



F. KEGUNAAN

A.    Bagi perguruan tinggi

Munculnya produk keripik biji nangka sebagai makanan sehat dan bergizi akan memicu jiwa kreatif dan inovatif mahasiswa dalam menciptakan sebuah produk makanan sehat dan bergizi serta bermanfaat bagi tubuh.Kondisi ini dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing melalui suatu kreatifitas dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi. untuk bersaing melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.

B.     Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan program ini akan merangsang mahasiswa dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, inovatif, dan kreatif.Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam berkarya dan menerapkan teknologi sederhana tetapi berdaya guna.Program ini dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan konsumen dalam bidang makanan sehat dan bergizi.

C.    Bagi Masyarakat
Adanya produk ini akan membantu konsumen dalam pemenuhan kebutuhan makanan sehat dan bergizi yang sesuai dengan tren dan tuntutan masyarakat yang ingin kembali pada bahan-bahan alami, mudah dan murah tetapi bermanfaat bagi tubuh.

G. GAMBARAN USAHA

1.      Gambaran Umum Kondisi Masyarakat
            Masyarakat  Indonesia termasuk di kepulauan Jawa khususnya, hanya mengkonsumsi buah saja. Padahal masyarakat diasumsikan sebagai masyarakat yang konsumtif terhadap makanan, baik makanan primer (utama) maupun makanan sampingan (ringan). Seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan maka energi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Maka dari itu, asupan makanan pokok (utama) saja tidak cukup, dibutuhkan juga asupan makanan ringan (sampingan) untuk menambah energi atau kalori yang dibutuhkan. Konsumsi makanan berupa snack setiap hari merupakan pola makan yang ideal dan menyehatkan karena dapat mempertahankan kestabilan kadar gula dalam tubuh (Apriadji,2001).
            Berdasarkan kenyataan di pasar makanan ringan seperti keripik yang terdapat dari buah sudah banyak diproduksi. Untuk mengatasi kejenuhan konsumen terhadap makanan ringan berupa keripik buah-buahan muncul pula makanan yang memanfaatkan bahan dasar seperti keripik beton atau biji nangka yang alami dan sehat.

2.      Gambaran Usaha

1.      Produk
Produk keripik beton ini terbuat dari bahan dasar biji nangka yang merupakan penemuan baru, yakni membuat produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Produk ini enak, gurih, dan tentunya kaya akan gizi, terutama karbohidrat dan protein yang dimilikinya. Setiap 100g biji nangka terdapat zat besi 200 mg, vitamin B1 0,20 mg, kalori 165 kal, protein 4,2 g, lemak 0,1 mg, karbohidrat 36,7 mg, kalsium 33,0 mg, fosfor 1,0 mg, vitamin C10 mg, dan air 56,7 g. Tekstur produk ini tidak jauh beda dengan tekstur keripik pada umumnya, hanya bahan dasarnya saja yang berbeda dan tentunya rasanya pun jauh lebih enak dan unik.
2.      Harga
Produk keripik beton dengan bahan baku biji nangka ini ditawarkan kepada masyarakat disekitar kampus UTM dan masyarakat kota Bangkalan secara keseluruhan dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp.3000,00/kemasan. Dari penjualan ini profit yang kami dapatkan sebesar Rp.500,00.
3.      Tempat
Lokasi produksi pembuatan keripik beton ini akan di laksanakan di Jl. Cendana Gg. 1 Bangkalan, di daerah sekitar kampus.
4.      Pemasaran
Produk ini akan dipasarkan di sekitar kampus seperti di kantin kampus, kopma, toko sekitar kampus dan diharapkan mampu menembus hingga daerah kota.
5.      Promosi
Promosi yang dilakukan untuk mengenalkan produk keripik beton dengan cara menyebarkan brosur di lingkungan kampus dan kami juga akan mempromosikan produk kami melalui sistem online.
6.      Strategi Pengembangan Usaha
Ø  Strategi Pengembangan usaha keripik beton ini dapat ditempuh dengan cara:
1.      Pemasaran diharapkan kedepannya bisa menembus pasar hingga daerah kota, atau bahkan bisa menembus hingga di luar kota Bangkalan.
2.      Kami akan meningkatkan produksi ini dari segi rasa di mana dari segi rasa akan lebih bervariai.
7.      Analisa Usaha
Usaha pengolahan keripik beton serta pengemasanya akan dilakukan guna meningkatkan nilai jual beli biji nangka yang awalnya tidak memiliki nilai jual hingga biji nangka mempunyai nilai ekonomis. Usaha ini lebih ditekankan pada penggunaan bahan dasar  yang berupa biji nangka.










Biaya Investasi Produksi
Jenis pengeluaran
Kebutuhan /bulan
Harga/satuan (Rp)
Harga total
Biji Nangka
5  kg
4000,-
20.000,-
Tepung Terigu
1 kg
8000,-
8.000,-
Garam
1 bungkus
1.000,-
1.000,-
Gula
1 kg
9.000,-
9.000,-
Kemasa polos OPP/PP Multilayer
100 lembar
1.200,-
120.000,-
Minyak goreng
3 kg
8.000,-
24.000,-
Gas
1 tabung
12.000,-
12.000,-
Bawang Putih
1 kg
5.000,-
5.000,-

Jumlah


Rp.199.000,00






Biaya Promosi dan Pemasaran
Transportasi 5 orang
Rp. 20.000,00
Rp.100.000,00
Komunikasi 5 orang
Rp.25.000,00
Rp.125.000,00
Jumlah

Rp.225.000,00














H. METODOLOGI PELAKSANAAN
1.      Lokasi Produksi
Pada tahap awal produksi akan dilaksanakan di salah satu kosan anggota kelompok kami yaitu di Jl. Cendana Gg. 1 Bangkalan.
2.      Perencanaan Produksi
a.      Bahan Produksi
Ø  Biji nangka
Ø  Bawang putih
Ø  Garam
Ø  Gula
Ø  Tepung terigu
Ø  Air
Ø  Minyak goreng
b.      Alat dan Mesin Produksi
Alat dan mesin yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ø  Kompor gas
     Kompor gas digunakan untuk menggoreng keripik biji nangka.
Ø  Wajan
     Wajan digunakan untuk menggoreng adonan keripik biji` nangka..
Ø  Gelas takaran
     Gelas takaran digunakan untuk menentukan ukuran bahan yang akan digunakan.
Ø  Nampan
     Nampan digunakan untuk menjemur biji nangka yang telah di iris dan di bentuk.
Ø  Baskom
     Baskom digunakan untuk mencampur semua bahan yaitu tepung , biji nangka, bawang putih, air, dan garam.
Ø  Sendok
     Alat ini digunakan untuk mengambil garam dan gula.

Ø  Centong
     Centong digunakan untuk membantu untuk mengaduk adonan keripik biji nangka.
Ø  Ulekan
     Ulekan disini digunakan untuk menghaluskan bawah putih.
Ø  Pisau
     Pisau digunakan sebagai pemotong biji nangka dan bawang putih.
Ø  Spatula
     Spatula digunakan untuk mengaduk biji nangka dalam proses penggorengan.

c.       Proses Produksi
a.      Perebusan
Biji nangka yang telah di cuci bersih di rebus sampai matang, dan setelah matang kulit biji yang melapisi biji nangka dikupas.
b.      Pengirisan
Biji nangka yang akan dijadikan keripik di iris dan dibentuk sesuai dengan proses produksi.
c.       Penjemuran
Biji nangka yang telah di iris dan di bentuk di jemur di atas talam sehingga hasilnya bagus.
d.      Pengadukan
     Biji nangka yang telah di iris dan di bentuk di campur dengan bahan-bahan yang telah di haluskan.
e.       Penggorengan
      Adonan yang telah tercampur, di masukkan kedalam wajan yang    telah berisi minyak panas.       
f.       Pendinginan
Keripik biji nangka yang sudah di goreng di dinginkan di atas nampan.


g.      Pengemasan          
Keripik biji nangka yang telah di dinginkan di bungkus dalam kemasan polos yang telah di beri label Keripik Biji Nangka TBB. Keripik Biji nangka di kemas dalam kemasan polos OPP/PP multilayer agar tidak terkontaminasi dari luar sehingga kualitas dan ketahanan keripik terjaga.

3.      Kapasitas Produksi
Proses Produksi dan pengemasan keripik biji nangka akan dilaksanakan setiap dua hari sekali. Dan di targetkan akan menghasilkan Rp. 2500,-/ buah keripik biji nangka dalam kemasan. Produk akan ditawarkan kepada konsumen dengan harga Rp. 3000,- per kemasan. Kami akan memproduksi keripik biji nangka sebanyak 100 kemasan setiap 2 hari sekali.

4.      Perencanaan Pemasaran

1.      Segmentasi pasar/mapping market
Kelompok kami membedakan pangsa pasar menjadi 3 segmen
a.       Segmen Pertama merupakan orang tua dan golongan menengah ke atas yang konsumtif dalam hal pemenuhan gizi.
b.      Segmen Kedua, yaitu para dosen di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura.
c.       Segmen Ketiga, termasuk di dalamnya adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah dan kelompok mahasiswa.
2.      Place
Untuk mendukung strategi pemasaran yang ditetapkan, Keripik BTT akan didistribusikan ke beberapa tempat strategis yang mewakili semua segmen yang ada, antara lain:
Ø  Untuk menjangkau segmen pertama, Keripik BTT akan dipasarkan di pusat-pusat perbelanjaan di beberapa perumahan yang bersifat strategis. Kami juga berusaha memasukkan produk ini ke beberapa swalayan di daerah Madura.
Ø  Untuk menjangkau segmen kedua, Keripik BTT akan hadir di koperasi mahasiswa, dan koperasi dosen dan karyawan Universitas Trunojoyo Madura.
Ø  Untuk menjangkau segmen pasar ketiga, kami berusaha untuk lebih memaksimalkan distribusi ke pengecer-pengecer kue, warung-warung di pusat pemukiman warga.
3.      Promotion
     Salah satu elemen penting untuk mendukung usaha pencitraan produk adalah strategi promosi. Promosi akan dilakukan secara intensif dan efektif sebagai upaya membangun citra Keripik BTT sebagai makanan sehat yang mengandung bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Usaha promosi yang kami rencanakan antara lain:
a.       Pemberian informasi secara langsung (direct promotion)
          Pemberian informasi secara langsung dilakukan oleh para personil tim ketika melakukan dirrect selling. Juga dengan ikut serta dalam event-event bazar yang akan diselenggarakan oleh Organisasi Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura.
b.      Pemberian informasi secara tidak langsung (undirect promotion)
          Promosi tidak langsung dilakukan dalam bentuk penyebaran poster dan leaflet merupakan pendukung dari pemasaran yang menurut kami efektif dan efisien. Penggunaannya tidak mengeluarkan biaya besar dan efeknya sangat besar. Pamflet dan poster disebar ke beberapa lokasi strategis di daerah pemasaran sehingga memberikan kemudahan bagi calon konsumen untuk membeli dan melakukan pemesanan produk.
          Promosi secara langsung dianggap cukup efektif karena adanya interaksi langsung antara konsumen dan produsen. Usaha promosi tidak langsung juga ditambah dengan terjadinya promosi mulut ke mulut (Word to Mouth) yang akan dilakukan oleh konsumen yang merasa puas akan produk kami.
5.      Organisasi Usaha
Sebagai tahap awal pembuatan makanan sehat “Keripik BTT” ini dilakukan oleh lima orang yang merupakan ketua dan  anggota kelompok. Terdiri dari General Manager, Finance manager, Production Manager, Research and Development Manager, dan Marketing Manager. Sebagai general manager adalah Nindy Catriliana, finance manager yaitu Ulva Septiana, production manager adalah Aji Santoso, Research and Development(R &D ) manager adalah Chandra Maulidi dan Mashuni  dan marketing manager adalah Rahwini.
Kelompok kami menggunakan istilah Manager karena kami yakin bahwa istilah ini secara psikologis akan meningkatkan motivasi untuk bekerja secara profesional dan bertanggung jawab. Masing-masing personil tim akan memegang jabatan yang disesuaikan dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan. General Manager bertugas untuk tetap menjaga koordinasi dari bidang penjualan, produksi, keuangan, dan R & D agar tetap berjalan selaras. Rapat koordinasi dilakukan setiap waktu di tengah minggu dengan agenda antara lain persiapan produksi, evaluasi pemasaran, laporan keuangan hingga pembahasan ide-ide baru untuk meningkatkan nilai jual produk.





















PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
KERIPIK BETON : CAMILAN BIJI NANGKA
YANG ENAK DAN BERGIZI

PROGRAM KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
1.      KETUA         : NINDY CATRILIANA

2.      ANGGOTA   : ULVA SEPTIANA
: AJI SANTOSO
: RAHWINI
                        : BAGUS CHANDRA MAULUDI
: AHMAD MASHUNI




UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2011




1 komentar:

  1. Casinos Near Casinos & Resorts - Mapyro
    The 경주 출장샵 only thing 계룡 출장마사지 to do near Casinos 성남 출장안마 & Resorts in South Africa is stay in one of 군산 출장안마 our hotels. We have the lowest rates in terms 강릉 출장샵 of the rooms available.

    BalasHapus